Beberapa Kali Kericuhan di Pos Penyekatan Suramadu, Polisi Kerahkan Anjing
Covid-19 Melonjak di Madura, Pos Penyekatan pun dilakukan
Polisi di lingkungan Polda Jatim memutar otak untuk mengatasi kericukan di Pos Penyekatan Jembatan Suramadu.
Kericuhan sudah beberapa kali terjadi, penyebabnya warga menolak tes antigen hingga kebijakan penyekatan.
Adapun kebijakan tes antigen dilakukan menyusul terjadinya pelonjakan kasus Covid-19 di Bangkalan, Madura.
Seperti diberitakan kompas.com, kericuhan terjadi pada Jumat (18/6/2021).
Lalu terjadi lagi pada Selasa (22/6/2021).
Sedang pada Senin (21/6/2021) warga Madura sempat melakukan aksi demo ke Balaikota Surabaya minta pos penyekatan dibubarkan.
Atas terjadi kericuhan di pos penyekatan Jembatan Suramadu, Polda Jatim akan menyiapkan unit K9 atau anjing yang terlatih.
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Gatot Repli Handoko menyebutkan, pihaknya akan menyiagakan dua unit K9.
“Dua unit K9 itu dari Satuan Sabhara Polrestabes Surabaya. Dalam satu unit ini terdapat dua hewan anjing dan dua pawang, untuk menjaga pos,” kata Kombes Pol Gatot Repli Handoko, Selasa (22/6/2021).
Selain itu, pihaknya juga akan menyiapkan tim khusus pengurai kerumunan saat rapid test di pos penyekatan Bangkalan, Madura.
“Kami juga akan memperkuat pos yang ada di Bangkalan. Nanti akan dibuat tim khusus yang akan mengurai supaya tidak ada lagi penumpukan,” jelas Kombes Pol Gatot Repli Handoko.
Tak hanya itu, penambahan tenaga kesehatan (nakes) juga akan diperkuat dalam menekan angka kasus Covid-19 di Madura.
Sebelumnya, terjadi kericuhan di pos penyekatan Jembatan Suramadu, Selasa (22/6/2021).
Kerusuhan tersebut ditengarai karena ada warga yang tidak setuju untuk dites swab.
Kejadian ini terjadi pada pukul 04.30 WIB.
Terdapat sekumpulan orang berjumlah 50 orang lebih mendatangi pos penyekatan.
Dalam kejadian ini juga sejumlah warga dari massa tersebut menyalakan petasan.
“Memang terjadi lagi untuk menerobos pos penyekatan,” kata Kombes Pol Gatot Repli Handoko.
Kronologi kericuhan
Posko penyekatan ditempatkan di 2 sisi jembatan Suramadu, sejak 5 Juni 2021.
Pos ini menyediakan layanan tes antigen kepada semua pengguna jalan.
Hal ini dilatarbelakangi oleh tingginya angka kasus Covid-19 di Bangkalan beberapa waktu terakhir.
Diberitakan Kompas.com, Jumat (18/6/2021), dalam video yang tersebar di media sosial, puluhan warga mengantre sambil berteriak meminta KTP kepada petugas administrasi penyekatan.
Beberapa saat kemudian warga pun merusak meja administrasi yang berisi tumpukan berkas tes antigen.
Meja terlihat rusak dan berkas pun berserakan. Terpantau petugas berseragam polisi dan TNI serta Satpol PP ikut mengamankan suasana dengan mendorong mundur kerumunan warga dari meja administrasi.
Dalam video lainnya, terdengar suara warga yang mengeluhkan KTP hilang saat tes swab di pos penyekatan Suramadu sisi Surabaya.
“Swab di Surabaya kisuh, KTP hilang semua. Semua orang mencari KTP. Aparatnya kurang adil, kurang tegas,” kata suara dalam video tersebut.
Wakapolda Jatim Brigjen Slamet Hadi Supraptoyo dan Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak AKBP Ganis Setyaningrum langsung mendatangi lokasi kericuhan, di pos penyekatan Suramadu sisi Surabaya, Jumat pagi.
Pihak keamanan bersama tim tenaga kesehatan, kata Slamet, akan mengevaluasi agar kejadian tersebut tidak lagi terjadi.
Rombongan pengendara motor Pasa Selasa (22/6/2021) pagi, kericuhan kembali terjadi di pos penyekatan Suramadu arah ke Surabaya di antara pengendara motor dan petugas keamanan.
Mengutip Kompas.com, petugas keamanan yang berada di lokasi kejadian pun mengeluarkan tembakan gas air mata untuk membubarkan massa.
Gareth Southgate Jadi Perbincangan, Racikan Skuad Inggris Membosankan
Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, Irvan Widyanto menjelaskan, kejadian itu berawal dari adanya penumpukan kendaraan roda dua di sisi timur depan gate Jembatan Suramadu.
Sejumlah pengendara motor melakukan upaya provokasi agar terhindar dari pemeriksaan swab tes antigen petugas.
“Rombongan pengendara R2 melakukan pengrusakan pagar pembatas Gate Jembatan Suramadu hingga jebol, berjalan putar balik dengan Route (Sisi Barat – Bawah Jembatan Suramadu – Jl. Jalur Lambat Depan BPWS Belakang),” kata Irvan.
Saat melintas di jalur lambat, sejumlah pengendara motor sempat turun dan merusak kursi.
Aksi saling dorong pun terjadi dengan petugas keamanan. Irvan menyebut, setidaknya ada sekitar 100 orang pengendara yang melintas depan belakang jalur lambat (Depan Tenda PCR).
Akhirnya, petugas meloloskan sekitar 100 orang pengendara demi mengurangi penumpukan.
“Dalam upaya mengurai massa pengendara, pihak petugas pengamanan mempercepat laju kendaraan rombongan kurang lebih 100 (orang) tersebut, dan tidak dilakukan swab antigen terhadap seluruh pengendara,” ucap Irvan.
Diberitakan Kompas.com, Senin (21/6/2021), ratusan warga Madura yang mengatasnamakan Koalisi Masyarakat Madura Bersatu melakukan demonstrasi di depan kantor Balai Kota Surabaya.
Mereka mengendarai motor dan satu truk yang dilengkapi dengan pengeras suara yang melintas di Jembatan Suramadu jalur mobil.
Massa aksi tiba di kantor wali kota Surabaya sekitar pukul 12.15 WIB. Terdapat tiga tuntutan yang mereka sampaikan, yakni: Menuntut agar kebijakan tes swab antigen di kedua pintu masuk Suramadu dialihkan ke tempat lain.
Amarah Tuan Duterte Terhadap Penolak Vaksinasi
Menyarankan tes swab antigen dilakukan tempat hiburan dan tempat kerumunan lainnya di Surabaya.
Menuntut Wali Kota Surabaya untuk minta maaf kepada warga Madura.
Akhirnya, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menemui para demonstran dengan sekat pagar balai kota.
Eri mengatakan, kebijakan ini sudah sesuai keputusan bersama dari Forkopimda Jawa Timur dan Bupati Bangkalan.
“Nanti saya akan sampaikan juga terkait tuntutan yang lainnya ke Forkopimda Jatim, nanti kami menunggu arahan dari satgas Covid-19 wilayah,” kata Eri, mengutip Kompas.com.
Ia juga menjelaskan bahwa jika ada surat izin keluar masuk (SIKM), maka tidak pelu melakukan tes swab di Suramadu sisi Surabaya.