Varian Delta Covid-19 Jadi Penyebab Utama di Jakarta, Ada di 8 Provinsi
Indonesia Ada 151 Varian Delta, Terutama di DKI Jakarta dan Jawa Tengah
Virus Covid-19 hari-hari ini semakin parar dari segi jumlah korban dan penyebaran.
Apalagi Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi (Marinves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa penyebaran kasus Covid-19 di Jakarta saat ini didominasi oleh varian Delta.
Luhut yang juga merupakan penanggungjawab pelaksanaan PPKM Darurat, meminta semua pihak serius menghadapi varian itu.
“Tadi dari data yang kami dapat bahwa 90 persen di Jakarta itu sudah varian Delta,” kata Luhut dalam jumpa pers virtual.
Dengan kondisi tersebut kata Luhut, maka Covid-19 dapat mudah menyebar dan bisa mengenai siapa saja.
“Jadi kalau kita bermain-main saya katakan tadi pasti bisa kena siapa saja di sekeliling anda,” tegasnya.
Varian Delta juga dikenal sebagai B.1.617.2, pertama kali terdeteksi di India tetapi sejak itu muncul di lebih dari 70 negara.
Varian ini tidak hanya menyebar lebih mudah daripada varian sebelumnya tetapi juga dapat menyebabkan penyakit yang lebih parah.
Ini sangat mengkhawatirkan bagi orang yang tidak divaksinasi dan mereka yang memiliki respons kekebalan yang lebih lemah terhadap virus.
Oleh karenanya Luhut minta masyarakat bekerjasama dengan pemerintah untuk patuh terhadap aturan pembatasan PPKM darurat.
Kondisi penyebaran Covid-19 sekarang ini kata Luhut, sudah tidak bisa dianggap biasa-biasa saja.
“Saya ingin tidak boleh ada yang main-main mengenai ini. Kita harus kompak mengenai ini, dan saya minta sekali lagi jangan ada berita-berita memojokkan kiri-kanan. Kita harus kompak menghadapi masalah ini. Karena masalah ini betul-betul masalah dunia,” ujar dia.
8 Provinsi
Hingga 20 Juni, @litbangkemenkes tercatat telah melakukan pemeriksaan WGS terhadap 2.242 sequences.
Hasilnya ditemukan 211 kasus yang terdiri dari 45 varian Alpha, 6 varian Beta dan 160 varian Delta.
Menurut GISAID, dalam kurun waktu satu minggu (13-20 Juni) varian Delta jadi varian yg paling tinggi penyebarannya.
Data per 20 Juni, 3 provinsi dengan penyebaran varian Delta tertinggi yakni Provinsi Jawa Tengah dengan 80 kasus, DKI Jakarta 57 kasus dan Jawa Timur 10 kasus.
Varian Delta yg pertama kali ditemukan di India & menyebabkan ledakan kasus COVID-19, diduga lebih cepat menular & lebih kuat dibandingkan varian yg lainnya
Sementara itu Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zonotik Kemenkes dr Siti Nadia Tarmizi memastikan varian Delta sudah ada di 8 provinsi di Indonesia.
“Indonesia saat ini ada 151 varian Delta. Ada di DKI Jakarta dan Jawa Tengah dan enam provinsi lainnya,” papar Siti Nadia Tarmizi dalam dialog virtual, pada Selasa (22/6/2021).
Enam provinsi tambahan yang melaporkan temuan varian yang berasal dari India ini adalah Jawa Barat, Banten, Gorontalo, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, dan Sumatera Selatan.
Lalu seperti apa gejala varian delta dan ciri-ciri varian delta bagi yang terpapar?
Siti Nadia Tarmizi pun beri penjelasan soal virus corona varian delta.
Ketika varian Delta menyebar orang-orang memiliki gejala yang berbeda dan lebih parah daripada yang dilaporkan sebelumnya pada awal pandemi.
Selain itu, tingkat virus dalam tubuh meningkat lebih tinggi dari sebelumnya.
Dan lebih banyak orang menjadi sakit parah dalam 3 atau 4 hari.
Menurut Forbes.com, varian baru virus corona Delta ini ditengarai bertanggung jawab atas sekitar 10 persen kasus positif Covid-19 di Amerika Serikat.
Kepala petugas Kesehatan Queensland, dr Jeannete Young menyebut bahwa virus corona varian Delta ini dapat menular melalui kontak dengan durasi sekitar 5 hingga 10 detik saja.
Profesor Epidemologi Genetika di King’s College London, Tim Spector, menyebutkan, gejala Covid-19 yang timbul akibat virus corona varian Delta itu seperti flu yang parah.
Gejala Covid-19 akibat virus corona varian Delta
– Sakit kepala
– Sakit tenggorokan
– Pilek
– Demam
Sedang gejala positif Virus Covid biasa
– Batuk
– Kehilangan kemampuan penciuman.
Tip Hindari Virus Varian Delta
– Cuci tangan dengan air bersih mengalir dan sabun
– Jaga jarak setidaknya 1 meter (m) dengan orang lain
– Kenakan masker
– Batasi waktu berada di atau hindari ruangan tertutup dan ramai
– Hindari makan bersama