Formula E Masih Bisa Digelar Tapi di Senayan atau Pulau Reklamasi?
PT Jakpro memiliki waktu sekitar 6 bulan untuk mengumpulkan sponsorship.
Upaya menyelamatkan proyek balap Formula E tampaknya sedang terus dilakukan Pemprov DKI Jakarta,
Meski nasibnya hingga kini terkatung-katung, Pemprov DKI optimis proyek tersebut masih bisa digelar tahun 2022.
Bahkan meski dengan pilihan lokasi baru, bukan lagi di Monas tapi di Senayan atau Pulau Reklamasi.
Sementara Project Direktor Sportainment PT Jakarta Propertindo (Jakpro) M Maulana mengundurkan diri dari jabatannya.
Maulana diketahui juga mengurusi Formula E yang akan terselenggara pada Juni 2022.
Seperti diketahui Pemerintah DKI Jakarta masih optimis pelaksanaan balap Formula E akan bisa dilaksanakan pada tahun depan 2022.
Pemprov DKI Jakarta berencana menggelar balap Formula E di pulau hasil reklamasi, setelah sebelumnya batal dilaksanakan di Monumen Nasional (Monas).
Banyak lokasi yang disiapkan untuk menyelenggarakan Formula E di Jakarta. Dua lokasi diantaranya kawasan Senayan dan Pantai Maju-Bersama.
Sekedar informasi, Pantai Maju dan Pantai Bersama di Jakarta Utara adalah nama lain dari pulau reklamasi D dan G.
Pemprov DKI Jakarta tak memerinci alasan memilih pulau reklamasi sebagai calon venue Formula E.
Kendati demikian, JakPro sebagai penyelenggara Formula E di Jakarta akan mengecek lokasi-lokasi tersebut.
Sementara itu, Formula E sendiri direncanakan digelar pada Juni 2022.
PT Jakpro setidaknya memiliki waktu sekitar enam bulan untuk mengumpulkan sponsorship.
Dengan demikian Formula E bisa dilaksanakan tanpa membebani APBD Jakarta dan bisa mendapat persetujuan dari DPRD DKI.
Sementara itu Direktur Pengembangan Bisnis Jakpro Gunung Kartiko membenarkan
pengunduran diri Project Direktor Sportainment PT Jakarta Propertindo (Jakpro) M Maulana mengundurkan diri dari jabatannya.
Maulana diketahui juga mengurusi Formula E yang akan terselenggara pada Juni 2022.
“Benar mengundurkan diri,” ujar Gunung saat ditemui di ruang rapat Komisi B DPRD DKI Jakarta, Rabu (6/10/2021), dikutip dari Kompas.com.
Saat berada di Jakpro, Maulana menjabat sebagai kepala divisi yang membawahi sub bidang unit (SBU) Sportainment sekaligus merangkap SBU Formula E.
“Beliau di Jakpro selevel Kadiv (Kepala Divisi), yang pegang SBU,” kata Gunung.
Gunung mengatakan, pengunduran diri Maulana adalah hal yang wajar dalam sebuah organisasi perusahaan.
Ia juga mengatakan, pengunduran diri Maulana tidak berkaitan dengan penyelenggaraan Formula E yang saat ini masih terus berproses.
“Jangan dikait-kaitkanlah, dia kan berhak (mengundurkan diri), mungkin punya karier lain,” icap Gunung.
Kelanjutan Formula E
Pada kesempatan yang sama, Direktur Pengembangan Bisnis JakPro Gunung Kartiko membeberkan penyelenggaraan Formula E yang tak jadi menggunakan Monas.
“Venue yang jelas bukan di Monas, itu aja cluenya,” kata Gunung, Rabu (6/10/2021).
Gunung menyampaikan, alasan batalnya ajang Formula E di Monas berkaitan dengan perizinan yang cukup sulit.
“Karena Monas kayaknya agak berat dari sisi perizinan, jadi kita cari lokasi ikon Jakarta yang memang menunjukkan Jakarta,” ujar Gunung.
Ia menyebut Jakpro sudah menyiapkan lima alternatif titik penyelenggaraan Formula E. Meski begitu, ia enggan menyebutkan.
Ia hanya mengatakan, pihak Formula E Operations (FEO) akan melakukan survei mapping lokasi yang akan jadi titik penyelenggaraan Formula E pada Oktober ini.
“Mapping semua, kemudian dibikin, baru nanti akan ditentukan yang bagus alternatif satu atau dua,” jelasnya.
Saat berlangsungnya Formula E, jalan yang akan digunakan sebagai lintasan akan ditutup maksimal selama tiga hari.
“Jadi maksimal kita akan usahakan, kalau menggunakan jalan, maksimal 3 hari,” katanya.
Sementara, Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Widi Amanasto menyatakan, biaya penyelenggaraan Formula E 2022 tidak lagi menggunakan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta.
“Pasti enggak pakai APBD, yang sudah dibayarkan kemarin kami pakai untuk modal kami. Nanti akan kami gulirkan terus untuk menjadi suatu bisnis baru,” kata Widi, Rabu.
Widi menjelaskan, APBD DKI yang digunakan sebelumnya hanya untuk biaya commitment fee Rp560 miliar di tahun 2019-2020.
Pembiayaan penyelenggaraan Formula E selanjutnya akan menggunakan dana dari sponsor.
“Sponsor gini ya, antrean panjang. Tapi sponsor pasti lihat proposalnya, dong. Porposalnya nunggu lokasi dulu, kemudian jalurnya nanti seperti apa kan sponsor (memilih) mau di titik mana,” ujarnya.