Profil Ernest Prakasa, Dua Kali Hapus Tweet dan Minta Maaf, Soal Apa Saja?
Buat para pendukung capres yang udah mulai bergerak, mohon maaf ya kalo twit saya mengganggu kenyamanan.

Komedian dan sutradara film Ernest Prakasa kembali mangahapus cuitan dan meminta maaf.
Jika sebelumnya terkait Gala Sky, anak semata wayang pasangan selebriti almarhum Vannesa Ange Angel dan Bibi Ardiansyah, kali ini tentang ajang balapan Formula E.
“Buat para pendukung capres yang udah mulai bergerak, mohon maaf ya kalo twit saya mengganggu kenyamanan. Semangat terus kerjanya kawan, rekrut pasukan yang banyak supaya bisa menyerap tenaga kerja.”
Demikian Ernest Prakasa melalui akunnya @ernestprakasa
Ada pun tulisan yang dihapus namun masih terbaca karena telah dicapture netizen lainnya adalah
“Wajarlah brand gak mau keluar duit. Jangan samain ama MotoGP yang memang event bergensi, Formula E Siapa yang ngikuti coba selain panitia.”
Cuitan Ernest tentu saja membuat para pendukung Anies Baswedan, sebagai tuan rumah Formula E marah.
Apalagi faktanya Formula E berjalan lancar dan dipenuhi penonton.
Bahkan para pejabat tinggi berdatangan seperti Presiden Jokowi, Ketua DPR Puan Maharani, Ketua MPR Bambang Soesatyo hingga Sandiaga Uno yang kini menjabat Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Hari-hari yang biasa diguyur hujan, saat penyelenggaraan formula, tanpa hujan sedikir pun.
Tentu cuitan @ernestprakasa pun dianggap bertolak belakang.
Bahkan akibat cuitan tersebut Ernest dikatain Minor**** Gob***
Dan soal cuitan itu Ernest menjawab: Kurang kasar, yok coba lagi yok. Masa udah digaji tapi males mikir.
Hapus Cuitan Sebelumnya
Ernest trending. Komika yang kini menjadi sutradara film itu trending setelah membuat kontroversi terkait Gala Sky, putra semata wayang mendiang Vanessa Angel dan Bibi Ardiansyah.
Semula Ernest menulis cuitan, tentang Gala Sky melalui akun @ernestprakasa
“Semoga Baby Gala dilindungi dari nafsu berkonten yang membara dari orang-orang dewasa di sekitarnya.”
Meski tak menyebut nama melalui instagramstorinya Crazy Rich Surabaya TomyWilafa membuat tulisan panjang.
Ia membuka tulisan dengan kalimat dear orang orang yang bacot di twitter tapi nggak ada kontribusinya.
Di halaman kedua, Tomwilafa menulis bahwa dia seoang pebisnis yang tak perlu konten dan ulas masalah orang hanya untuk bisa dapat traffic.
Sekitar 17 jam kemudian @ernestprakasa kembali mencuit berisi permintaan maaf dan menghapus cuitan sebelumnya.
“Terlepas dari niatnya, yang menjadi dampak riil adalah hasilnya. Ketika sudah muncul lebih banyak keburukan daripada manfaat, maka saya sudah berbuat salah. Twit soal baby Gala sudah saya hapus, saya minta maaf atas kesalahan saya.” @ernestprakasa
Hebatnya @Tomwilafa mengcapture cuitan terakhir Ernest dan menyatakan Respect.
Namun netizen tetap membully Ernest yang jejak digitalkan tak lagi bisa terhapus.
“Ernest juga ga beradab sih, kuburan belum kering udah bersuuzon sama keluarga korban. Minimal dgn konten dan iklan yang masuk, ada bantuan buat masa depan Gala. Bukan semata2 kejulidan di sosial media,” tulis @partimebeel
“Makanya mending dari awal diem aja om, untuk saat ini kan situ ga berkontribusi apa apa di hidup gala.” @ssaarsz
Sebelumnya adik dari Bibi Andriansyah, Fuji An sempat angkat bicara tentang ramainya bahasan tentang dugaan eksploitasi terhadap Gala melalui foto yang diunggah di Instagram-nya.
Reaksi serupa juga diungkap oleh Tom Liwafa melalui akun Instagram-nya @tomliwafa.
Keduanya merasa kecewa dengan munculnya dugaan tak beralasan itu.
Unggahan Ernest sebelumnya sempat menimbulkan kontroversi.
Ada pro kontra diantara netizen. Tak sedikit yang kemudian merasa dibenarkan sikapnya untuk mencurigai keluarga mendiang Vaness dan Bibi serta Tom Liwafa.
Dengan adanya unggahan permintaan maaf tersebut, Ernest kembali mendapatkan komentar berisi nasihat dari netizen.
“Makanya bg jgn asal kritik org kl gatau aslinya gmn jatohnya julid loh wkwk,” tulis @avoochadoo.
“Iya bang, semoga kedepannya lebih hati-hati lagi. Ga semua hal yg ga sejalan sama pikiran kita bisa di “tweet”. Kalau iya pikiran kita bener, kalo salah? Jatohnya malah menggiring. Semoga orang yg kesinggung sama twitan lo juga udah maafin lo,” tulis @verrdull.
Profil Ernest Prakasa
Dirangkum dari wikipedia, Ernest Prakasa, S.Hub.Int. lahir 29 Januari 1982.
Ia adalah pemeran, sutradara, pelawak tunggal, penulis skenario, produser, dan presenter berkebangsaan Indonesia keturunan Tionghoa.
Ia mulai dikenal sejak meraih peringkat ketiga dalam acara Stand Up Comedy Indonesia di tahun 2011.
Ernest merambah ke industri film dengan mengawali kiprahnya sebagai aktor, hingga kemudian berkembang menjadi sutradara dan penulis skenario.
Ernest mengawali kariernya dengan bekerja di stasiun radio.
Pada bulan Januari 2001, Ernest menjadi pengarah musik dalam stasiun radio Paramuda Bandung yang disalurkan di frekuensi 93.7 FM sampai bulan Maret 2005.
Pada bulan Agustus di tahun yang sama, Ernest memulai pekerjaan baru sebagai asisten manajer di perusahaan produsen musik Sony BMG Indonesia hingga Februari 2008.
Pada bulan Mei 2008, Ernest menjabat sebagai manajer pemasaran di perusahaan rekaman Dr. M sampai dengan bulan Agustus tahun 2011.[3]
Pada tahun 2011, Ernest mendaftar untuk audisi Stand Up Comedy Indonesia musim pertama.
Ia berhasil lolos audisi dan terpilih menjadi salah satu dari tiga belas finalis dari seluruh Indonesia.
Bersama Raditya Dika, Pandji Pragiwaksono, Isman H. Suryaman dan Ryan Adriandhy, Ernest mendirikan Stand Up Indo, yang merupakan sebuah komunitas pelawak tunggal pertama di Indonesia, yang hingga kini telah memiliki sub-komunitas di puluhan provinsi, serta dianggap sebagai salah satu perintis budaya komedi tunggal di Indonesia.
Ernest pun diangkat sebagai ketua pertama dari komunitas tersebut hingga periode Juni 2013.
Ernest merupakan pelawak tunggal pertama yang melakukan sebuah tur komedi tunggal pada tahun 2012.
Tur tersebut dinamai Merem Melek, dengan menjelajahi sebelas kota di Indonesia dan diakhiri di Gedung Kesenian Jakarta pada 10 Juli 2012.
Ernest juga pernah menggelar sebuah pertunjukan komedi tunggal bersama para pelawak yang berasal dari etnis Tionghoa di Indonesia, dengan judul Ernest Prakasa & The Oriental Bandits yang digelar di Gedung Kesenian Jakarta pada 9 Februari 2013, sehari sebelum perayaan Imlek dalam tahun tersebut.
Pada bulan November 2013, Ernest melakukan tur keduanya yang diberi judul Illucinati, dengan menyambangi tujuh belas kota dan kembali ditutup di Gedung Kesenian Jakarta pada tanggal 25 Januari 2014.
Acara penutupan tersebut meraih rekor sebagai tur komedi tunggal spesial pertama di Indonesia yang digelar sebanyak tiga kali pertunjukan dalam satu hari.
Dua tur berikutnya yang ia jalankan adalah Happinest pada tahun 2015 dan Setengah Jalan pada tahun 2017, dilakukan masing-masing di belasan kota dari Sumatra hingga Sulawesi.