Pemudik 2024 Diprediksi Naik 5-6 Persen Jumlahnya Menjadi 136,7 Juta Orang
Korlantas Polri membagi empat kluster tempat yang menjadi perhatian seperti jalan tol, rest area, arteri jalan, jalan wisata hingga penyeberangan.
Jumlah pemudik Lebaran 2024 diprediksi mencapai 136,7 juta atau mengalami kenaikan sebesar 5-6 persen dari tahun lalu sekitar Rp123 juta.
Karena itu Polri sudah mengantisipasi potensi kemacetan dan mencari jalan keluarnya jauh hari.
Hari raya Idul Fitri 2024 atau Lebaran 2024 jatuh pada Rabu dan Kamis, 10-11 April 2024.
“Kalau ditambah 5-6 persen itu ada di angka 136,7 juta, artinya ini perlu dikelola dengan baik,” kata Korlantas Polri Irjen Aan Suhanan.
Aan menyampaikan itu dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Kesiapan Pengelolaan Arus Lalu Lintas Mudik-Balik Lebaran 2024 di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (5/3/2024).
“Tahun lalu ada 123 juta lebih masyarakat Indonesia yang melakukan mudik balik dan berwisata selama libur Idulfitri,” ujarnya.
“Kita melakukan survei kesiapan jalur, operasional, personel dan seluruh saran dan prasarana. Sehingga kita bisa memitigasi, memetakan hambatan-hambatan apa yang mungkin timbul selama Operasi Ketupat 2024 nanti,” ucapnya.
Pada tahun ini, pihaknya akan membagi empat kluster tempat yang menjadi perhatian seperti jalan tol, rest area, arteri jalan, jalan wisata hingga penyeberangan.
Untuk jalan tol, Irjen Pol Aan memperkirakan akan terjadi hambatan karena tahun lalu terjadi peningkatan jumlah kendaraan roda empat untuk mudik Lebaran.
“Yang menjadi primadona Jabodetabek menggunakan tol kalau aman lancar inysaallah di arteri lancar. Dari survei kemarin jalan tol sendiri masih ada beberapa hambatan,” ucapnya.
Kemudian, rest area masih menjadi trouble spot. Irjen Pol Aan mengaku tengah berupaya untuk mengelolanya.
“Ketika puncak mudik, arus kendaraan sekitar 2 juta di jalan tol semua masuk rest area. Kita melakukan pengaturan, seringkali yang kita lakukan belum bisa menjadi solusi untuk penanganan rest area,”katanya.
Kemudian arteri jalan yang terus menjadi perhatian bersama karena jalan terus tidak bertambah dan berkurang. Sementara volume kendaraan terus naik tiap tahunnya.
“Arteri silakan memetakan trouble spot yang mungkin timbul. Tasik-Garut (Limbangan) enggak bisa diapa-apain, karena jalannya segitu saja. Jalur alternatif disiapkan tidak menjadi prioritas, kita maksimalkan mengelola di jalur utama,”katanya.
Tak Gunakan Motor
Korlantas Polri Irjen Aan Suhanan mengimbau masyarakat tidak menggunakan sepeda motor saat melaksanakan mudik Lebaran 2024. Sebab, motor memiliki potensi kecelakaan yang tinggi di jalanan.
“Untuk sepeda motor, itu kita tidak melarang, artinya tidak melarang, tapi mengimbau,” kata Aan dalam jumpa pers di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Selasa (5/3/2024)
Aan menyebut tingkat kecelakaan lalu lintas yang melibatkan sepeda motor saat arus mudik tahun lalu. Dia mengatakan 74 persen sepeda motor menjadi korban atau terlibat kecelakaan lalu lintas.
“Dengan data tersebut, sebaiknya teman-teman masyarakat Indonesia yang akan mudik itu tidak menggunakan sepeda motor karena sangat potensial terjadi kecelakaan lalu lintas,” ujarnya.
Menurut mantan Dirgakkum Korlantas Polri ini, banyak program mudik gratis yang diselenggarakan pemerintah dalam rangka mengurangi penggunaan sepeda motor.
Namun dia meminta masyarakat yang tetap ingin mudik menggunakan sepeda motor agar memperhatikan sejumlah hal terkait keselamatan.
“Yang pertama, pastikan sepeda motor itu sehat. Yang kedua, manusianya juga sehat. Yang ketiga, perlengkapan, helm, kemudian sepatu, jaket untuk melindungi diri,” jelasnya.
“Yang keempat waktu istirahat, tolong dimanfaatkan betul, karena maksimal 2 jam itu sudah lelah, konsentrasi sudah kurang. Jadi 2 jam silakan minggir ke rest area, istirahat, minimal kalau sepeda motor 30 menit,” sambungnya.
Kemudian, Aan juga meminta kepada pemudik yang menggunakan sepeda motor agar tak berboncengan lebih dari satu orang, juga tidak membawa barang yang berlebihan.
“Karena ini sangat berbahaya, potensial untuk terjadinya kecelakaan,” pungkasnya (divisi humas polri))