Profil Ahmad Sahroni, Borong Tiket Formula E dengan Alasan Demi Indonesia
"Jadi kalau akhirnya dibilang ya wajar sold out, enggak sebanding, ini bukan acara kelurahan," k
Formula E sedang berlangsung seharian ini di Ancol, Jakarta, Sabtu 4 Juni 2022,
Namun yang trending saat berita ini diturunkan adalah Sahroni.
Ahmad Sahroni adalah Anggota DPR dan Sekjen IMI yang dipilih menjadi Ketua Panitia Penyelanggara Formula E.
Menjelang penyelenggaran even balap mobil listrik Formula E, Sahroni membuat pengakuan bawah dirinya memborong tiket formula E untul 640 orang senilah Rp 1,2 miliar.
Selain itu, Sahroni mengaku kecewa karena taka da BUMN yang membiayai ajang formula E.
Padahal Formula E membawa nama Indonesia, bukan Jakarta.
Namun belakangan diketahui, proposal formula E ke BUMN telat dan Sahroni minta maaf.
Berikut Komentar sejumlah netizen tentang Sahroni
@trihartono828: Sabar ya Bang Sahroni.. maklum lah Bangsa ini sudah terbelah krn elit politik dari jaman Pilpres. Coba kita smua sadar gmn hrs saling hentikan kebencian antar bangsa.Ngomong2 tiket yg 1.2 M dikasih gratisan ke siapa Bang..kok saya gak dapat ya?
@KoyanBtm: Sahroni sukses menjadikan formula e seperti pasar Cipulir. Beli tiket kodian
@matchamaximoff: Duet yg sangat bagus nih. Ahmad sahroni dan Anies baswedan. Gua auto pilih dia berdua sih
@AdekMuksin3: Mantap kang sahroni… Â dari manapun anda dan dari manapun partai anda…. terima kasih acara dunia sebar ini insya alloh sukses…
@mohtahid: Yang memang gak suka apapun alasannya pasti dicari salah dan kurangnya.
Semangat dan lanjut untuk Pak Sahroni @Roni_ASC. Mereka yang mengolok hanyalah badut yang besar mulut.
Alasan Borong Tiket
Seperti diberitakan media massa hari ini, Ketua Komite Penyelenggara Formula E Jakarta Ahmad Sahroni membenarkan bahwa dirinya memborong tiket Formula E dengan nilai Rp 1,2 miliar.
“Saya mengatakan benar, saya beli tiket sekitar Rp 1,2 miliar,” kata Sahroni di Media Center Formula E Jakarta, Jumat (3/6/22) atau sehari sebelum penyelenggaraan Formula E.
Tiket tersebut, jelas Sahroni, ia beli untuk timnya sendiri dengan total tim sebanyak 640 orang.
“Kenapa? Saya punya tim saja, tim nih, tim sendiri dari zaman 2013 itu 640 orang, bayangin 640 orang itu gue beliin semua,” kata dia.
Namun, jika tiket Formula E disebut sold out atau ludes terjual karena dirinya memborong tiket, Sahroni tidak setuju.
Sebab angka itu tidak sebanding dengan total tiket yang dijual yakni sekitar 22.000 untuk penonton di dalam sirkuit.
“Jadi kalau akhirnya dibilang ya wajar sold out, enggak sebanding, ini bukan acara kelurahan,” kata dia seperti dilansir Kompas TV.
Sahroni memutuskan untuk memberli tiket sebagai bentuk kepedulian dan tanggung jawab untuk membanggakan Indonesia.
“Jadi nilai Rp 1,2 miliar adalah bagian dari ikut serta gue sebagai penanggung jawab dan ikut serta membanggakan Indonesia,” kata Sahroni.
Profil Ahmad Sahroni
- Ahmad Sahroni, S.E., M.I.Kom lahir 8 Agustus 1977.
Ia adalah seorang pengusaha dan politisi Indonesia dari Partai NasDem.
Ia merupakan anggota DPR RI dua periode sejak tahun 2014 dari daerah pemilihan DKI Jakarta III.
Saat ini, ia menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi III DPR RI periode 2019–2024.
Pada November 2021, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menunjuknya sebagai Ketua Pelaksana Formula E 2022.
Di Partai NasDem, ia menjabat sebagai Bendahara Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) sejak 2019 sampai sekarang.
Sebelumnya, ia merupakan pengurus di Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) DKI Jakarta dengan jabatan sebagai Bendahara DPW (2013–2014) dan Ketua DPW (2014–2015).
Ahmad Sahroni, akrab disapa Roni, lahir di Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara pada 8 Agustus 1977.
Ia merupakan putra dari sebuah keluarga sederhana yang berprofesi sebagai penjual nasi Padang di Pelabuhan Tanjung Priok.
Roni menempuh pendidikan dasar dan menengahnya di Tanjung Priok. Ketika itu, ia telah mulai mencari penghasilan sendiri dengan menjadi tukang semir sepatu dan ojek payung.[6]
Roni masuk SMA Negeri Baru Cilincing (kini SMA Negeri 114 Jakarta).
Ketika duduk di kelas dua, ia menjadi Ketua OSIS.
Tamat SMA, ia langsung bekerja dan tidak meneruskan pendidikannya ke bangku kuliah.
Ia menyelesaikan S-1 di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Pelita Bangsa pada 2009 dan S-2 di Stikom InterStudi pada 2010.
Sebelum terjun ke dunia politik, ia pernah menekuni berbagai macam pekerjaan.
Ia semula menjadi sopir di sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pengisian bahan bakar minyak.
Seiring waktu, ia dipercaya menjadi staf operasional di perusahaan tempat ia bekerja.
Kariernya terus menanjak hingga menjadi direktur utama dan mengembangkan bisnis sendiri.
Ia memulai karier politiknya dengan bergabung ke Partai NasDem pada 2013.
Pada pemilihan umum legislatif 2014, Ahmad Sahroni terpilih sebagai anggota DPR RI dari daerah pemilihan DKI Jakarta III dengan perolehan 60.683 suara.
Di DPR RI, ia awalnya bertugas di Komisi XI. Pada 2016, ia dipindahkan ke Komisi III yang menangani masalah hukum dan HAM.
Sejak 2019, ia dipercaya menjabat Wakil Ketua Komisi III DPR RI.[9]
Pada pertengahan 2020, ia menjadi Ketua Panitia Khusus dari RUU Pengesahan Perjanjian tentang Bantuan Hukum Timbal Balik Dalam Masalah Pidana antara Indonesia dan Konfederasi Swiss (Mutual Legal Assistance/MLA).
RUU ini disahkan pada Juli tahun yang sama.
Pada Maret 2021, Ahmad Sahroni menyuarakan revisi UU Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika karena 50 persen penghuni lapas berasal dari narapidana kasus narkotika.
Menurut Sahroni, penyalahguna narkotika sapatutnya memperoleh hak rehabilitasi sedangkan hukuman penjara maupun hukuman mati hanya untuk produsen serta bandar narkotika.
Sahroni ikut mendukung disahkannya RUU PKS sebagai payung hukum untuk tindakan kekerasan seksual yang belum diatur pada UU KUHP, UU KDRT, UU Pernikahan, dan UU lainnya.
Pada Oktober 2021, ia mengomentari laporan Project Multatuli yang menyebut adanya penghentian pemeriksaan oleh polisi terhadap dugaan kasus pelecehan seksual di Luwu Timur, Sulawesi Selatan.
Ia meminta Kapolres Luwu Timur dan Kapolda Sulawesi Selatan untuk mengusut kembali kasus tersebut.
Ahmad Sahroni menikah dengan Feby Belinda dan mempunyai dua orang anak.
Ia merupakan penggemar olahraga otomotif dan golf.
Ia adalah pendiri dan Presiden Brotherhood Club Indonesia, Wakil Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Motor Indonesia (PP IMI), Pembina Indonesia Karate-Do (INKADO), Presiden Mclaren Club Indonesia (MCI), dan Pembina Motor Besar Indonesia (MBI).
Pada September 2013, ia meluncurkan biografinya berjudul Ahmad Sahroni: Anak Priok Meraih Mimpi.
Buku tersebut ditulis oleh Fenty Effendy, seorang penulis dan mantan jurnalis TV.